Tugu Tokie Langkai Wawopada diresmikan, Bupati Delis: Ini simbol perjuangan Witamori melawan penjajah
Suarmorut,Kolonodale,Pembangunan monumen perjuangan Tokie Langkai (lengan besar) yang dibangun di Desa Wawopada, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, diresmikan Senin sore (1/4/2024).
Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, disaksikan Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang, sejumlah pejabat, tokoh adat, tokoh agama, serta pemerintah desa setempat.
Tugu ini berdiri kokoh di tengah desa Wawopada dengan empat tiang penyanggah yang menggambarkan empat desa yang masuk dalam wilayah tongku Mori Molongkuni yakni Desa Wawopada, Lembobelala, Lembo Baru, dan Tingkea’o.
Dalam sambutannya, Bupati Morut menyambut baik dan berterima kasih atas pembangunan tugu Tokie Langkai sebagai simbol perjuangan dan perlawanan kepada penjajah Belanda saat itu.
“Hari ini kita tidak lagi melawan penjajah tapi kita berjuang melawan ketertinggalan, melawan kebodohan, serta melawan kemiskinan. Ini kita harus tegaskan kepada generasi penerus,” ujarnya.
Ia menegaskan, semangat juang yang diwariskan para pejuang tanah Mori harus dilestarikan untuk membangun Wita Mori.
“Tugu Tokie Langkai ini juga sebagai pengingat bagi generasi muda agar memiliki semangat juang dalam meraih cita-citanya,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Wawopada Yopin Lagandesa mengemukakan, peresmian tugu Tokie Langkai ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat khususnya suku Mori Molongkuni.
Dengan pembangunan monumen ini, lanjutnya, mengingatkan bagaimana kekuatan dan ketangguhan orang-orang tua dulu dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh bahkan penjajah Belanda.
Pembangunan tugu ini diputuskan melalui Musrenbang desa bersama tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp 32.401.920.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Adat Desa Wawopada Radenlius Rabundane membacakan sejarah singkat perjuangan para tokoh khususnya suku Mori Molongkuni melawan penjajah sampat terbentuknya tugu Tokie Langkai ini.
Pada awalnya suku Mori Molongkuni adalah salah satu komunitas (kelompok) yang mendiami tanah Mori. Komunitas ini bermukim di sebuah dataran tinggi di sebelah barat daya Desa Wawopada yang bernama Pa’antobu.
“Perkampungan Pa’antobu merupakan tempat pertahanan rajtat melawan kaum penjajah Belanda. Itulah sebabnya raja Mori Raja Marundu Datu RI Rana memberi gelar kepada suku Molongkuni yang mendiami Pa’antobu sebagai Tokie Langkai yang artinya tangan yang kuat untuk melawan musuh,” urai Radenlius Rabundane.
Ia menambahkan, kokohnya tugu Tokie Langkai tidak lepas dari topangan empat pilar penyangga sebagai lambang dari empat tongku (anak suku) Molongkuni yang tersebar pada empat desa definitif saat ini yakni Desa Wawopada, Lembobelala, Lembobaru dan Tingkea’o. (MCDD)