Suaramorut, Kolonodale- Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi, hadir memberikan pengarahan kepada tenaga pendamping desa Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) Morut yang menghadiri Rakor Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di lokasi wisata Puncak Harmoni Korolaki, Selasa siang (29/4)
Dalam pengarahannya, Bupati Delis mengatakan bahwa tenaga pendamping desa berperan penting sebagai akselerator dan motivator dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Delis menegaskan bahwa pembangunan Morut dititik beratkan pada pembangunan desa karena Morut ini terbentuk dari 122 desa dan tiga kelurahan. Artinya, kalau desa bisa dibuat maju pesat, maka secara otomatis Kabupaten Morut juga maju.
“Ini sudah terbukti! Kabupaten Morowali itu investasi yang masuk jauh lebih besar dari Morut, tetapi pertumbuhan ekonomi Morut lebih tinggi dari Morowali dalam dua tahun terakhir. Kenapa? Karena pendekatan pembangunan ekonomi dilakukan secara inklusif, bukan eksklusif,” ujarnya.
Pendekahan inklusif itu antara lain dilakukan dengan mengalokasikan dana Bantuan Keuangan Desa (BKK) Rp 300 juta tiap desa sejak 2021, dan mulai 2025, digelontorkan lagi bantuan Rp1 miliar tiap desa.
Dari program BKK Rp 300 juta tiap desa, sudah terbentuk 1.600 UMKM baru yang jadi penggerak ekonomi pedesaan. Sebanyak 60 persen dari UMKM baru itu hingga kini masih aktif.
Tahun 2025 ini, akan dikucurkan lagi dana tambahan ke setiap desa masing-masing Rp 1 miliar yang harus diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan air bersih yang memiliki efek berganda terhadap pembangunan ekonomi desa.
“Saya sudah tegas kepada seluruh staf, meskipun ada pemotongan anggaran sebagai dampak dari penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, namun alokasi anggaran Rp 1 miliar tiap desa tahun ini tidak boleh dipotong,” kata Delis tegas. (MCDD/Pi)